Selasa, 10 Maret 2015

Travel More

Seharusnya di jam ini gue lagi belajar untuk ujian gw 3 hari lagi. Tapi nyatanya gw malah liat foto-foto temen gue, dan pikiran gue jadi kemana-mana, terus kepikiran buat share ke kalian.
Gue sejak SD udah menggandrungi telenovela DAN GAK MALU BUAT MENGAKUINYA. Gue ngefans banget sama Amigos, Chabelita, Dolce Maria, dan lain-lain. Gara-gara itu, gue jadi jatuh hati sama bahasa spanyol dan suka mengkhayal untuk punya pacar dengan muka-muka latin (atau mid-eastern, karena mid-eastern's blood runs in latin's body, rite?) . Bagi gue (dari segi gue menonton film-film itu), mereka itu fun, romantis, ya meskipun hidup dan ekspresinya lebaaaay banget kadang-kadang (inget beti si buruk rupa, kan?), tapi kayanya hidup ala mereka kurang lebih seru. 

Beranjak dewasa dan ngeliat bokap gue sering bawa mahasiswa latin ke rumah waktu mereka dibawah supervised bokap gue  pas ngambil S2 di Jerman, gue makin 'tertarik' sama kehidupan mereka. Sejauh ini, udah 4 mahasiswa latin (dua latinas dan dua latinos) yang dibawa bokap gue dalam waktu yang berbeda. 

Duo latinas: 
Mereka kerja praktek ke Indonesia waktu gue baru aja mulai kuliah s1. Mereka asal meksiko. Penilaian gue terhadap mereka pertama, sooooooooooooooooooooooooo exotic!!! I do love their skin. Not too white, not too dark. Mereka friendly, ceria banget, ekspresive banget (jelas lah). Mereka dengan cepat bisa adaptasi selama tinggal di rumah gue dan main sama keponakan gue. Oiya, mereka jelas cantikkkkkkkkkkk. 

Duo latinos:
Mereka 'dibawa' bokap gue sekitar tahun 2010, jamannya piala dunia. Salah satunya dari Argentina, dan satunya dari entah Peru entah mana lupa. Penilaian gue terhadap mereka, sooooooooooooo coooooooooolll. Okay, cool versi gue: traveler, gak rapi, boyong-boyong backpack yang gedenya sama kayak badan gue, rambut perunggu gelap, mata cokelat. Ga jauh beda sama latinas, mereka juga humorisssss banget, cepet adaptasi, friendly. Yang dari Peru (atau manapun itu) ga seberapa sih, tp yang dari Argentina? Pffffffffffffff, bokap gue aja dibercandain juga. 

Hasilnya, gue makin penasaran sama latin. Apa semua latin se gila mereka, atau cuma kebetulan yang dibawa bokap gue aja yang kayak gitu? Dan sejak gue emang udah berniat kuliah ke Jerman, gue selalu berharap punya temen latin dan tau lebih banyak tentang mereka.

Inget banget jaman gue les di Goethe, guru bahasa jerman gw nyuruh kami bikin kalimat yang jelasin alasan kenapa kami mau sekolah ke Jerman dan alasan tiap orang ga boleh sama (ngerjain banget). Yaudah gue jawab: Ich lerne Deutsch, weil viele Lateinische in Deutschland sind. Gue mau kuliah ke Jerman karena gue tau banyak orang Latin disana. Itu jawaban kedua ketiga aja loh yaaaa, karena jawaban utamanya udah diserobot temen.

Berangkat ke Jerman, dan menemukan 5 latin di kelas gue DAN sekitar 7 latin senior gue, plus 1 orang Spanyol, membuat gue ga berasa di Jerman kadang-kadang. Mereka selalu berbahasa spanyol dan gue jadi suka senyum-senyum sendiri denger mereka. I love their accent, I love their language, I love their craziness. Ga berenti sampe disana, gue ketemu lagi sama mahasiswa bokap gue yang menetap di Jerman,dia yang berasal dari arg. Seumur-umur gue di Jerman, satu hari dimana gue bisa ketawa gila-gilaan, lepas, itu adalah ketika gue main sama dia. 

Mengenal mereka lebih dalam. Tanpa nanya, cukup memerhatiin aja, gue bisa menarik benang merah dari sifat-sifat mereka. Meskipun mereka gila dalam tanda kutip, tapi mereka cerdas. Meskipun mereka mabuk-mabukan, party, tapi mereka ga lepas tanggungjawabnya. Meskipun kalau ditanya apa agama mereka, mereka jawab dengan kata 'mungkin katolik', dan mereka bilang 'gamau terikat sama dosa-dosa yang gak masuk akal buat mereka', mereka sangaaaaaaaaaaat menghargai islam. Bahkan mereka tanpa sadar sering mengakui bahwa aturan Islam itu masuk akal dan melindungi. Gue belajar dari mereka kalo hidup tuh gausah dibawa stres, semua itu masalah waktu 'cuestiรณn de tiempo'. Tanggung jawab kelar, go out! Sebagian besar dari mereka, make uang lebihnya untuk backpacking, bukan buat shopping, bukan buat makan-makan. Mereka lebih milih beli tiket dadakan ke negara yang sama sekali mereka ga tau, dan menikmati alam. Contohnya si arg, dia udah menikmati tempat-tempat di Indonesia yang KITA AJA BELOM KESANA, MEN! Dan yang gue seneng itu karena mereka backpack. Bukan koperan, bukan yang baju rapi, kacamataan duduk dipinggir pantai hotel mewah. Gue bener-bener naksir sama personaliti mereka. 

Mereka beda banget sama european atau asian. Emang sih, jeleknya mereka kadang partynya bar-bar, tapi selain itu, personaliti mereka itu juara banget.

Sahabat gue disini adalah cewe kolombia, dia ngasih pesan ke gue 

'viaja mucho y conoce mucha gente'

artinya: bepergianlah lebih banyak, dan kenal lebih banyak manusia.

Thanks God, I study in Germany-yang-mana-ga-ada-bule-ganteng-dan-sedikit-latin-, not in Spain-yang-mana-temptation-will-be-everywhere-dan-bikin-khilaf

1 komentar:

  1. trimakasih gan informasinya bagus bgt :D :D

    sekedar shering ajja sana agan" bagi yang lagi susah ngurus" surat" penting sprti sim,stnk,bpkb,dll ane nemu tempatnya tinggal milih dibawah nih gan
    biro jasa stnk
    biro jasa sim
    biro jasa bpkb
    biro jasa perizinan

    BalasHapus