Sabtu, 06 Juli 2013

Déjà vu

Déjà vu is a word from French, literally means already seen.  is the phenomenon of having the strong sensation that an event or experience currently being experienced has been experienced in the past, whether it has actually happened or not. 

-Wikipedia-

Well, ada diantara kalian mengalami kejadian serupa? Lewat mimpi ataupun seperti mengalami fase yang sepertinya 'pernah terjadi'. Saya tidak mengerti terlalu dalam bagaimana fenomena ini ada. Melalui tulisan saya, saya menggunakan istilah ini sebagai kiasan atas apa yang saya alami. Mungkin cerita saya akan banyak saya beri kiasan, tidak terlalu pure dan jelas.

Lima tahun lalu. 

Ketika itu datang pada saya, saya masih remaja. Dengan masih kaya hati dan memandang hidup jauh lebih sederhana daripada sekarang, sesuatu datang. Sama sekali tidak mengganggu, hanya konyol saja, tapi tetap menyenangkan. Ada pertemuan kecil disana.

Dalam waktu singkat semua menjadi mengherankan. Jelas, namun membingungkan. Saat itu saya tidak bisa berkata apa-apa selain mendengarkan. Hanya menjadi pendengar sebuah cerita yang menjadikan aku seorang pemain didalamnya. Dengan kesederhanaan pola pikir saya, saya menertawakan cerita itu. Menganggap itu angin, dan tidak terlalu ambil pusing. 

Lalu layaknya angin, kisah itu hilang

Aku terus beranjak. Dengan sisa-sisa usia remaja, aku memasuki fase dimana hidup tidak bisa sesederhana itu lagi. Kekayaan hati pun berangsur menipis. Kejadian baru menghampiri aku. Kali ini beda. Rumit, kujalani. Namun tetap dengan berusaha memandangnya sebagai hal normal, wajar, dan sederhana. Kali ini aku tidak hanya mendengar, melainkan ikut bicara, ikut berandil. Lama. Kejadian tersebut berangsur lama dan mengalami banyak anak kejadian. Semakin lama semakin jelas,  jelas, dan kemudian buram. Tidak lama buram tersbut disapu oleh pencahayaan cukup terang sehingga menjadi jelas seperti semula. Begitu terus seperti air.

Lalu layaknya air, ada waktu dimana air tersebut harus dijernihkan

Didepan mata

Tidak lima tahun lalu. Tidak dahulu. Kini didepan mata. Aku mengalami kejadian yang 80% sama seperti 5 tahun lalu. Kondisi dimana aku menjadi pendengar, dan menjadi andil didalamnya, semua. Aku kembali menemukan 'paket cerita' tersebut tanpa aku menduga dan mengharap. 

"Ini skenario Tuhan" kataku.

Sungguh aku tidak merencanakannya, aku tidak mengharapkan, juga tidak menghindarinya. Karena apa yang bisa kita hindari jika itu memang kehendak Allah Yang Maha Kuasa? 
Apakah ini fase? Jika ya, apakah harus dengan hal-hal yang sama persis dulu dan sekarang? Jika tidak, seharusnya setelah ini akan ada siklus lain. Bukan Déjà vu seperti sekarang ini. 

Namun, apalah artinya pertanyaanku?

Toh masa depan, satu jam lagi sekalipun, bukan hak ku untuk mengatur. Bukankah memang satu-satunya hal yang pasti di dunia ini hanyalah sebuah ketidak pastian? Dan memang sudah sepantasnya kita duduk manis menunggu pertunjukkan satu persatu penjelasan dari ketidak pastian itu, kan? 

Allah Maha Tau, kita tidak mengetahui apa-apa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar