Sabtu, 13 Agustus 2011

TAKDIR? NASIB?

Kadang orang bingung gimana caranya membedakan antara mana yang bisa disebut takdir, mana yang disebut nasib? Sama. Gue juga suka bingung. Banyak orang meneriakkan "itu udah takdir" terus seolah nyalain si takdir, padahal si takdir lagi enak2 makan bakso eh main disalahin aja.

Eniwei, setelah gue ketemu sama Kak Yus (sodara jauuuuh banget) gue sekarang mengerti mana yang takdir, mana yang nasib. Baiklah sodara2, mari kita ulas mengenai pembagian job antara Takdir, dan Nasib..

Takdir
Menurut wikipedia, takdir adalah ketentuan suatu peristiwa yang terjadi di alam raya ini yang meliputi semua sisi kejadiannya baik itu mengenai kadar atau ukurannya, tempatnya maupun waktunya. Dengan demikian segala sesuatu yang terjadi tentu ada takdirnya, termasuk manusia.
Nasib
Menurut *gatau sapa* seseorang di blognya, nasib merupakan suatau keadaan yang dialami manusia sebagai akibat dari sikap atau perbuatan yang sengaja atau tidak, yang dilakukannya sehingga mengalami akibat dari perbuatannya tersebut, dan akaibat itu bisa dirubah, karena nasib itu pilihan.

lalu bagaimana membedakan keduanya? Gue akan membagi info yang gue dapet dari Kak Yus:
Kematian, itu takdir. Kapan ia meninggal, detik ke berapa, hari apa, pada umur berapa, itu sudah ditentukan dari sejak kita belum diciptakan. Tapi cara ia meninggal dengan tragis, itu bukan takdir, melainkan nasib. Seseorang yang meninggal pada tanggal 1 bulan 1 tahun 1991 itu merupakan takdirnya. Tapi ia meninggal karena overdosis narkoba, overdosis itu merupakan nasibnya karena sebenarnya hal itu bisa dirubah oleh yang bersangkutan, jika  ia tidak mengonsumsi narkoba. Seandainya pun ia tidak mengonsumsi narkoba, jika takdirnya meninggal pada hari itu, ia akan tetap meninggal, namun dengan cara yang berbeda. mungkin karena suatu penyakit, atau kecelakaan sehabis menolong orang, dan lain-lain..

Jadi, ketika seseorang meninggal dengan jalan yang buruk, jangan berteriak itu takdir, karena takdir tidak pernah menuliskan bagaimana ia harus meninggal.. Karena yang menentukan orang tersebut hanyalah dirinya sendiri, bukan siapa2.. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar